Rabu, 28 Desember 2011

Pasangan Jiwa

Ada pepatah dalam kitab suci: “Cinta itu kuat seperti maut”.

Sesuatu yang tidak bisa dicegah, pasti terjadi, tidak ada yang bisa menghalangi.

Definisi cinta menurut masing-masing orang tentu berbeda-beda. Tapi pasti ada persamaan yang mendasar.

Cinta itu identik dengan giving (memberi). Cinta kepada Tuhan, cinta kepada pasangan, cinta kepada orang tua, anak tentu berbeda ekspresinya.

Saya mau menulis tentang cinta antara perempuan dengan laki-laki.

Jauh di lubuk hati setiap perempuan ingin mendapatkan/menemukan cinta sejatinya. Istilahnya bertemu dengan soulmate.

Saya percaya lho… bahwa soulmate itu ada bagi setiap orang. Cuma tidak semua orang sampai akhir hidupnya bertemu dengan kekasih jiwanya.

Pernahkah Anda mengalami atau melihat orang lain menemukan kekasih jiwanya dengan cara yang ajaib? Ada yang bertemu di pesawat terbang, di pasar, di kantin, di rumah teman, di gereja, bahkan di acara seminar.

Saya selalu appreciate (menghargai) perasaan (cinta) yang terjadi antara perempuan dan laki-laki secara spontan/alamiah.

Orang-orang yang menemukan soulmatenya akan merasakan satu dorongan perasaan begitu kuat seperti dia mengenal pria/wanita itu bertahun-tahun sebelumnya. Ada click (chemistry) – kecocokan di antara keduanya. Seneng banget dan orang tersebut tidak pernah akan terlupakan/hilang dari hati kita.

Yang menjadi masalah adalah jika Anda bertemu dengan soulmate saat Anda sudah punya pasangan (menikah). Di sinilah pertempuran batin dimulai. Kita begitu menyayangkan mengapa kita bertemu pada waktu yang salah. Berandai-andailah kita…. “kalo saja… kalo saja…”

Sebenarnya kita harus bersyukur bahwa orang-orang yang menemukan soulmatenya akan lebih mengenal dirinya sendiri. Kita tahu orang seperti apa yang sungguh-sungguh kita impikan, kita idolakan, dan pada siapa kita ingin menghabiskan seluruh sisa hidup kita.
Namun impian tidak selalu menjadi kenyataan. Di sinilah dibutuhkan kematangan jiwa untuk kita legowo (besar hati) untuk melepaskan gambaran soulmate itu dari hidup kita.
Tentu tidak mudah, ada air mata kesedihan, hati yang luka, kegembiraan sesaat, yang harus dihentikan.
Teman-teman, tersenyumlah… karena kita sudah bisa memilih yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling kita (pasangan, anak-anak). Saya percaya, Tuhan menghargai semua pengorbanan kita untuk keutuhan keluarga.

So… Jangan terlalu mengumbar perasaan yang saya pikir begitu indah, menemukan soulmate kita.
Karena apa yang sudah kita punyai, yang telah diberikan Tuhan dalam ikatan perkawinan suci harus kita jaga dan pertahankan. Sebagai tanda penghargaan dan tanda cinta kita kepada Tuhan, pasangan serta anak-anak yang tidak semua orang memilikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar